Makanan Khas Pakpak: Pelleng Si Cina Mbara

PELLENG SI CINA MBARA

Pendahuluan:Makna dan Filosofi

Peleng merupakan salah satu makanan khas masyarakat Pakpak berupa nasi kuning dengan rasa yang khas. Pada zaman dahulu pelleng disajikan pada acara-acara adat dan disajikan dalam perang, merkemenjen (mencari kemenyan), merkottas (syukuran/terima kasih) membuka lahan baru dan ketika seseorang akan mati mereka dikirim.Peleng erat kaitannya dengan perayaan perbuatan baik, yang didalamnya terdapat acara-acara gembira, seperti upacara adat perkawinan, upacara masuk rumah baru, penanaman padi dan upacara adat lainnya yang dianggap oleh masyarakat Pakpak adalah suka cita. Peleng dianggap sebagai hidangan yang tidak hanya kaya rasa dan bergizi tetapi juga mengandung unsur spiritual yang indah. Inilah sebabnya mengapa peleng biasanya disajikan di pagi hari sebelum acara penting, karena saat matahari terbit orang mulai melakukan segala macam kegiatan dan dianggap makanannya akan bertambah (memperbaiki).

Dahulu, di Pakpak sering terjadi perang, baik perebutan tanah maupun untuk mempertahankan wilayah Pakpak dari para pendatang dan penjajah. Pada saat perang, peleng si china mbara dipersembahkan untuk disantap bersama, konon katanya dapat meningkatkan semangat (meningkatkan semangat perang) dan makanan yang manjur untuk menghadapi segala tantangan dan cobaan.Saat ini, peleng tidak hanya dimasak dalam keadaan tertentu, tetapi dapat dimasak dan dimakan kapan pun oleh orang Pakpak jika ingin memakannya. Namun, makna tersembunyi dalam pembuatan pelleng, yakni harapan yang baik, masih dipercaya hingga saat ini. Inilah sebabnya mengapa peleng masih ada dan dipertahankan dalam masyarakat Pakpak.

Contoh ucapan selamat seperti saat anak hendak hijrah, maka orang tua akan memberikan peleng si china mbara kepada anaknya dengan harapan tidak terjadi hal buruk di luar negeri dan dapat membawa kesuksesan dari luar negeri. Saat memasuki rumah baru, diharapkan rumah yang Anda tempati akan nyaman, tanpa hal-hal buruk yang menghalangi, sehingga harapannya seluruh rumah akan sejahtera dan bahagia. Kemudian juga pada saat menanam padi, tanaman padi memiliki hasil panen yang melimpah maka dimasaklah pelleng.Dan seterusnya, setiap kegiatan yang menyajikan peleng si cina mbara harus menguntungkan produsen. Di masyarakat Pakpak, tanggal 12 Oktober juga ditetapkan sebagai HARI PELLENG NASIONAL yaitu perayaan konsumsi Pelleng yang berlangsung secara individu maupun kelompok di masyarakat Pakpak, dengan banyak doa dan ucapan selamat untuk kepentingan masyarakat Pakpak.

Jenis-Jenis Pelleng

Ada dua jenis pelleng yang dikenal luas di masyarakat Pakpak , yaitu pelleng Suak Keppas dan pelleng suak Simsim:
Pelleng Keppas, yaitu pelleng yang terdiri dari nasi kuning yang bertekstur nasi biasa, tetapi sudah dibumbui dengan aneka bumbu yang dimasak bersamaan dengan nasi tersebut. Nasi pelleng ini kemudian dilengkapi dengan tektek, yaitu topping untuk nasi pelleng yang terbuat dari ayam muda yang dicincang kemudian dimasak dengan bumbu tuba (andaliman dan cabe rawit) yang citarasanya pedas. Gulai ayam yang di potong secara khusus (mersendihi) untuk disajikan dan disusun sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang diberikan makan.
Pelleng Simsim, yaitu pelleng yang dimasak dengan cara memberikan air yang cukup banyak pada nasi yang di masak sehingga teksturnya menjadi lembek (mekat). Nasi Pelleng ini kemudian di tumbuk dengan tumbukan kayu dengan memasukkan kuah berbumbu santan kuning untuk dicampurkan ke dalam nasi pelleng tersebut. Kemudian topping menggunakan ayam muda yang dicincang dan dimasak dengan bumbu tuba (andaliman dan cabe rawit) yang citarasanya pedas. Gulai ayam yang di potong secara khusus (mersendihi) untuk disajikan dan disusun sebagai bentuk penghargaan kepada orang yang diberikan makan.

Pembuatan Pelleng

BAHAN & CARA MEMBUAT NASI
Bumbunya terdiri dari Kunyit, Cabe Merah, Bawang Merah, Bawang Putih, Jahe, Serai, Daun Salam, jeruk nipis, Cenur (cikala).
CARA MEMBUAT: Haluskan semua bumbu kecuali daun salam dan serai lalu tumis dengan sedikit minyak, lalu kemudian masukkan santan kental yang jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya nasi yang dimasak. Kemudian campurkan bumbu tersebut ke nasi yang sudah dimasak terpisah baik yang bertekstur lembut maupun nasi biasa.
BAHAN & CARA MEMBUAT TEKTEK
Ayam muda yang di cincang kecil-kecil bersama dengan tulangnya lalu di masak dengan bumbu khas yaitu tuba (andaliman dan cabe rawit), jahe, bawang merah, bawang putih (semua bumbu di bakar) dan asam glugur. Ketika ayam sudah mendekati matang kelapa sangrai yang sudah diulek halus dimasukkan untuk memperkuat rasa dan aroma pedas yang terdapat pada daging. Ayam tektek tidak berkuah tetapi kering karena akan dijadikan topping untuk nasi pelleng yang sudah di buat terpisah.
BAHAN & CARA MEMBUAT GULAI AYAM
Ayam jago yang gemuk dan berjengger tetapi masih muda dipotong sedemikian rupa (mersendihi) sebagai pelengkap nasi pelleng dan tektek yang sudah dimasak terpisah. Ayam jago ini dimasak dengan menggunakan bumbu gulai yaitu: cabe merah, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, sereh, daun salam, daun kunyit, lada, permasak dan juga dimasak dengan santan yang cukup banyak sehingga menghasilkan gulai ayam yang berkuah gurih, gulai ayam ini juga bisa ditambah dengan kentang sebagai pelengkapnya.
Ketiga bagian ini, yaitu nasi pelleng, tektek dan gulai ayam inilah yang disebut dengan Pelleng. Pelleng kemudian dilengkapi dengan cabe merah, cabe rawit, timun, selada, petai dan jengkol sebagai pelengkap dalam penyajiannya.

Terahir,dalam tradisi makan pelleng selalu didahului dengan doa atas niat yang dimaksudkan oleh pembuatnya, karena tradisi makan pelleng pada hakekatnya adalah tradisi ritual keepercayan (agamis) dengan berbagai ritual-ritual kepada Tuhan, leluhur dan segala pemberian atas segala harapan dan cita-cita. dapat dikabulkan.

Lias ate
Salam njuah-njuah

Oleh: Anna Martyna Sinamo