Adat Pakpak: Peroles dan Oles Inang NiBerru
Peroles dan Oles Inang Ni Berru
Peroles
Peroles adalah kerabat, famili ataupun sahabat yang diharapkan atau diundang untuk ikut berhadir dalam menyerta pada upacara adat merbayo kalak Pakpak.
Peroles ini juga disebut sebgai orang yang menerima mahar (Tokor berru) berupa kain Madras dan sejumlah uang.
Dalam upacara adat merbayo peranak akan menerima sebagai balasan yaitu Haliu sanjalaken dari pihak perbrru, yaitu orang tua si gadis dan 12 orang perkaing serta sejumlah oles berupa:
- Nakan Penjalon.
- Penjukuti mersendihi.
- Belagen 3 Lembar.
- Kembal 12 lembar.
- Selampis baka 24 lembar.
- Belagen peramak.
- Belagen Dabuhen/Tabir.
- Dinding Ulu/tutup kepala.
- Nditak.
- Dohomen pinahpah.
- Lemang/Tinembu.
- Galuh tasak (pisang mas matang)
- Tebbu merlepak (tebu merah panjang)
- Beras simperbean (beras yang ditaruh didalam sumpit (Baka)
- Sejumlah ayam jago.
5 Jenis Oles yang diberikan oleh pihak pengantin laki-laki (peranak) kepada pihak perempuan (perberru).
1. Oles inang NIBERRU(Oles merambu).
2. Oles Culkai/Lekka (Sarung Madras).
3. Oles Pinantum (Sarung Madras).
4. Oles lemlem nakan (Sarung Madras).
5. Oles peraleng (Sarung Madras).
Kelima oles ini diberikan pihak peranak ke pihak perberru dan langsung diberikan kepada ibu si gadis (pengantin wanita) yang akan menikah tersebut.
Makna ke 5 daripada oles ini adalah:
1. OLES INANG NIBRRU artinya ketika Puteri sudah menikah,maka oles inilah sebagai pengganti pelepas rindu sang ibu kepada anak gadisnya.
2. OLES CULKAI/LEKKA
Artinya: kain perpisahan antara ibu dan anak gadisnya,karena anak gadisnya akan mengikut suaminya dalam membangun rumah tangga yang baru nantinya.
3. OLES PINANTUM adalah Oles yang digunakan untuk membawa oleh-oleh dari pihak peranak yang akan diberikan kepada pihak perberru untuk mengikat adat atau disebut dengan "PUDUN SAUT".
4. OLES LEMLEM NAKAN adalah oles yang biasa dipakai untuk membungkus nasi dan oleh oleh di Baka (tempat berupa kantong dari anyaman pandan duri) dari pihak peranak.
5. OLES PERALENG artinya oles sebagai tanda bahwa anak gadisnya akan dibawa oleh pihak peranak menjadi menantunya.
Pada upacara adat merbayo didahului dengan pemberian oleh peranak kpd pihak perbrru sebuah Oles tanda saut,yang disebut dengan "OLES PINANTUM" yaitu berupa sarung madras dan sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan sbg pengikat adat sebagai Mahar.
Ketika upacara adat merbayo dilaksanakan empat oles lainnya akan diserahkan bersamaan dengan penyerahan oles inang nibrru,berupa oles merambu yg ditenun dan memiliki rambu.
Selain kelima oles itu,ibu sigadis juga akan menerima sejumlah uang dan simpihir pihir berupa kalung emas yg akan dipakai kan kpd sang ibu wanita.
Kelima oles itu dan simpihir pihir td diletakkan disebuah pinggan pasu disertai beras dan daun sirih diatasnya lalu dialasi dgn Baka kembal(anyaman dari daun pandan)
Saat menerima oles inilah sering sigadis menangis terharu,sedih, bercampur bahagia,krn merasa ibunya tlh rela menyerahkan anak gadisnya kpd suaminya.
Sang ibu akan menjunjung Haliu tsb dikepalanya sambil menabur beras dari pinggan pasu,sambil melantunkan doa(mersodip) untuk masa depan anak gadisnya.
Oles inang nibrru berbeda dengan Mahar.
Mahar diberikan kepada pihak perbrru dlm acara adat merbayo tersebut adalah sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan lalu mahar kemudian dipakai untuk membiayai upacara adat merbayo dan membagikan mahar (tokor brru)kpd pihak2 dlm tatanan sulang silima marga ayah sigadis dan kerabat ibunya yang disebut dengan "PERKAING" (baca selengkapnya tentang Perkaing).
Sentabi mula lot salah.
Mersiajaren kita
NJUAH NJUAH.
oleh: AJ Sagala