AKSARA PAKPAK

A.INANG SURAT 

        Yang dimaksud dengan Inang surat adalah semua aksara Pakpak yang berdiri sendiri dan mempunyai bunyi. Ada banyak pendapat pemerhati budaya Pakpak dan mengatakan bahwa Inang surat Pakpak banyak, dan katanya ada29 (dua puluh sembilan) dan ada yang bilang 26 (dua puluh enam).

        Tetapi setelah dilaksanakan penelitian terhadap aksara Pakpak tersebut maka sesungguhnya Inang surat Pakpakyang ada hanyalah berjumlah 20 ( Dua puluh) saja, itupan sudah termasuk inang surat I dan Uketika ia berada diawal kalimat ataupun awal kata, dan perlu diketahui bahwa didalam bahasa Indonesia sebenarnya huruf dan O tergolong masuk sebagai Vokal dan bukan konsonan, Namun jika ia berada dibelakang Inang Surat maka ia berobah menjadi anak Surat. Kembali tentang jumlah tadi, bila ditambahkan dengananak surat yang jumlahnya ada 6 (enam), maka benar memang bahwa jumlahnya Inang dan anak surat menjadi genap 26 (Dua puluh enam).

        Jadi didalamnya sudah termasuk dan U.

    Jikalau dilafalkan dalam satu bentuk kata bersambung maka bunyinya adalah sebagai berikut sebagaimana mungkin juga serupa atau hampir serupa dengan pelafalan tulisan ataupun aksara bagi sub suku lainnya yang ada di Propinsi Sumatera Utara yaitu:
B.ANAK SURAT

        Yang dimaksud dengan anak surat adalah lambang bunyi ataupun aksara yang berfungsi untuk mematikan ataupun menggantisebahagian suara dari bunyi Inang Surat, sehingga bunyi surat tersebut bermakna menjadi kata yang ada arti. Jika sudah menjadi kata, dan ditambah dengan kata berikutnya, maka tulisan atas kalimat mempunyai makna ataupun arti. tersebut telah
        
        Jadi sekali lagi bahwa Inang Surat dengan Anak Surat sama pentingnya di dalam Aksara Pakpak.

Berikut ini macam-macam Anak Surat dalam Surat Pustaka dan Aksara Pakpak :

1. Kaloan.

        Kaloan berfungsi untuk merubah huruf ( a ) pada Inang surat yang diikutinya, serta kemudian menjadi melahirkan Vokal ( i ) pada belakang Inang surat sebagai pengganti bunyi yang dimatikan, dimana letaknya ditempatkan pada sebelah kanan dari Inang Surat yang diikutinya.
     Lambang Suratnya adalah ( o ).

Contoh :


2. Keberretten :

        Keberretten adalan anak surat yang fungsinya merubah Vocal (a) pada Inang surat yang diikutinya, menjadi Vokal (u) sebagai Pengganti vokal yang dimatikan. Letaknya berada disebelah kanan dari Inang Surat yang diikutinya.
        Lambang surat tersebut adalah (>).
Contoh:



3. Cikora:

Cikora adalah anak surat yang fungsinya merubah Vokal (a) pada Inang Surat yang diikutinya dan melahirkan Vokal baru yaitu Osebagai pengganti vokal yang dimatikannya.Cikora terletak di sebelah kanan Inang Surat yang diikutinya.Dan Lambangnya adalah (x ).Contoh :

4. Ketalingen :
        Yang fungsinya merobah vokal (a) pada Inang Surat yang diikutinya, serta melahirkan Vokal (e) pada Inang Surat yang diikutinya Letaknya berada pada bahagian kiri atas dari Inang Surat yang diikutinya.Dan Lambangnya adalah ( - )





5. Kebancaren :
        
        Yang fungsinya menambahkan bunyi (ng) pada Inang Surat dengan tidak menghilangkan bunyi vocal pada Inang surat, artinya tanpa menulis Inang Surat (ng), dan letaknya berada di sebelah kanan atas dari Inang

Surat.Lambangnya adalah ( - ) Contoh :



6. Penggellat :
       
        Anak Surat Penggellat fungsinya adalah mematikan bunyi ( a ) pada akhir bunyi dari Inang Surat. Penggellat ini ditulis terletak pada bahagian kanan InangSurat, serta ditulis miring dari kiri atas miring pendek kebawah dengan menutup Inang Surat yang diikutinya.
        Lambangnya adalah (\).
Contoh :


7. Sikorjan:

        Sikorjan berfungsi menambah huruf ( h) pada akhir InangSurat, dengan maksud tanpa menulis inang surat baru (h), yang letaknya di sebelah kanan atas Inang Surat yang diikutinya dengan cara menuliskan dua garis pendek sejajar yang sama di kanan atas inang surat.
Lambangnya adalah (=) 
Contoh :


        Perlu dijelaskan bahwa sebenarnya, Aksara Pakpak dengan Surat Pustahayang telah disepakati bersama melalui seminar dan Pelatihan Aksara dari berbagai etnis di Sumatera Utara di Medan, mempunyai banyak persamaan namun banyak pula perbedaan-perbedaan. Perbedaannya ialah bahwa Aksara Pakpak adalah khusus aksara yang telah dimiliki oleh Suku Pakpak secara turun temurun, sedangkan Surat Pustaha adalah Surat Aksara dari lima Sub Etnik di Batak yang telah disepakati menjadi Surat Pustaha bersama melalui sebuah penetapan bersama dalam seminar di tingkat Propinsi Sumatera Utara. Sedang yang kita pelajari ini adalah Kolaborasi atas Surat Pustaka Pakpak dengan Kesepakatan di dalam Surat Pustaka.