Sistem Reproduksi Pada Manusia

 PENGANTAR SISTEM REPRODUKSI 


    Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua makhluk hidup tak terkecuali seperti kita manusia; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual

    Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual. 

A. SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA 

    Pada manusia,reproduksi hanya berlangsung secara seksusal, sistem reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita. 

1. Organ Reproduksi Pria 

    Sistem reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa). Berdasarkan letaknya, organ reproduksi pria di bedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ seks primer pada pria adalah dua buah testis. Kedua testis tersebut terletak di skrotum rongga tubuh tempat keduanya dipertahankan agar tetap dingin dan berfungsi dengan baik. Setiap testis terbentuk dari sekitar 200 tubulus seminiferus yang melilit dengan sangat erat. Organ reproduksi pria terdiri dari bagian dalam dan luar.

sistem organ reproduksi pria

a. Organ reproduksi dalam 

    Organ reproduksi dalam pada pria terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar klamin. 

1) Testis 

    Testis berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan selkelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus. 

2) Saluran reproduksi

    Saluran reproduksi pria terdiri atas:

 - Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak. 

- Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula seminalis). 

3) Kelenjar kelamin 

    Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu: 

- Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma. 

- Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma. - Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah 

- Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra. Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria). 

4) Uretra 

    Uretra adalah organ kelamin berupa saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:

 - sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh

 - sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen. 

 

b. Organ Reproduksi Luar 

    Organ reproduksi luar pada pria terdiri dari skrotum dan penis. 

1) Sekrotum 

        Sekrotum adalah kantung yang di dalamnya terdapat organ reproduksi pria,yaitu organ testis.

 2) Penis 

    Penis merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat. Penis tersusun atas tiga jaringan erektil yang berasal dari vena dan kapiler darah, yaitu dua korpus kavernosum penis dan satu korpus kavernosum uretra. Di bagian tengah penis terdapat uretra. Penis ditutupi oleh kulit yang tebal. Gland penis (kepala penis) ditutupi oleh kulit yang disebut preputium. Preputium yang dibuang ketika seorang pria khitanan atau disunat. 

2. Organ Reproduksi Wanita 

    Sama halnya dengan organ reproduksi pria,organ reproduksi wanita juga terdiri atas organ reproduksi luar dan dalam.



 a. Organ reproduksi luar 

    Organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari:

1) Celah luar yang disebut vulva

2) Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor)

3) Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria. 

4) Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina)

b. Organ reproduksi dalam

 a) Ovarium (indung telur) 

    Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel. 

b) Saluran reproduksi 

    Saluran reproduksi pada wanita terdiri atas:

-Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon. 

-Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini. 

-Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium. 

Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi 

     Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin. Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. 

     Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut. 

-Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium. 

-Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah: 

• merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim 

• menghambat produksi FSH oleh pituitari 

• memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi. 

-Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium. 

    Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, maka produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Pendarahan nilah yang disebut dengan menstruasi

    Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic)yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni). Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.

  Sakus vitelinus (kantong kuning telur)

     Terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:

•Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan. 

•Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam rahim. 

Amnion 

    Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan. 

Korion 

    Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta. 

Alantois 

    Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta. 

B. MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET (GAMETOGENESIS) 

        Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet betina dibentuk didalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogesis. 

mekanisme pembentukan gamet

Mekanisme Spermatogenesis 

    Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Padatubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, selSertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antaratubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukanspermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormone.Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle StimulatingHormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leydiguntuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacutumbuhnya sifat kelamin sekunder. 

    FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadidi dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.Proses Spermatogenesis :Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagimenghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bilaspermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding ProteinTestosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkanoleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktuejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa. 

Mekanisme Oogenesis 

Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akanberkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase padapembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Selyang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badanpolar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yangmenghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badanpolar kedua. 

Pengaruh Hormon dalam Oogenesis 

Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebutFolikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsangkelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinyaovulasi.Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi badankuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteronyang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil danhilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali. 

Catatan : Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoadapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5Otahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selamahidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribusampai 1 juta oosit primer.Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila seltelur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasiterjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovumkarena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudianterhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause. 

C. SIKLUS MENSTRUASI 

    Setiap wanita pasti mengalami menstruasi. Menstruasi biasanya dimulai pada masa pubertas (puber) dan biasanya terjadi di usia 11 tahun dan berakhir hingga masa monopouse. Menstruasi mengacu pada pengeluaran secara rutin darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dinding rahim. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya secara rutin kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi terjadi secara terus-menerus setiap bulannya itu disebut siklus menstruasi. 

    Normalnya, Menstruasi berlangsung selama 3-7 hari. Menstruasi yang pertama kali (menarke) sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bias juga terjadi pada usia dibawah 11 thn atau bahkan lebih dari usia 11 tahun misalnya saja usia 16 th. Hari pertama terjadinya pendarahan dihitung sebagai awal menstruasi (hari ke 1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus mens berikutnya. Hampir dari 90 % siklus menstruasi pada wanita berkisar antara 25-35 hari dan hanya 10-15 % wanita yang memiliki tidak teratur yaitu siklus 28 hari, hal ini merupakan indikasi bahwa adanya permasalahan pada kesuburan. 

siklus mentruasi pada wanita

Siklus Mentruasi Terdiri Dari 3 Fase: 

1. Fase Folikuler 

    Diawali dari hari pertama saat menstruasi sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Disebut fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikuler di dalam ovarium. 

    Pada pertengahan fase folikuler kadar FSH sedikit meningkat hingga menyebabkan merangsangnya pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur namun hanya 1 folikel yang terus tumbuh dan yang lainnya akan hancur dengan sendirinya. Pada suatu siklus sebagian endometrium dilepaskan sebagao respon terhadap penurunan kadar hormone estrogen dan prosgesteron.endometrium terdiri dari 3 lapisan, lapisan paling atas dan tengah akan dilepaskan sedangkan lapisan yang paling dasar dipertahankan dan menghasikan sel – sel baru utk kembali membentuk sel-sel yang telah dilepaskan. Darah yang hilang saat menstruasi sebanyak 28 sampai 283 gram, darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika pendarahannya sangat hebat. 

2. Fase Ovulatoir 

    Diawali saat kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 sampai dengan 32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium yang akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. 

3.Fase Luteal 

    Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung sekitar 14 hari setelah melepasnya telurnya folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesterone. Progesterone menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Setelah 14 hari korpus luteum akan hancur dan siklus yang barui akan dimulai kembali kecuali jika terjadi pembuahan. 

D. KELAINAN DAN PENYAKIT ORGAN REPRODUKSI 

    Gangguan kelainan pada alat reproduksi Pria dan Wanita dapat mengalami gangguan, baik disebabkan oleh kelainan maupun disebabkan oleh penyakit. Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan juga oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita. 

1. Hipogonadisme 

    Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. 

2. Kriptorkidisme 

    Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. 

3. Uretritis 

    Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes. 

4. Prostatitis 

Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. 

5. Epididimitis 

    Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. 

6. Orkitis 

    Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas. 

7. Anorkidisme 

    Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada sama sekali waw ngeri juga ya. 

8. Hyperthropic prostat 

    Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui. 

9. Hernia inguinalis 

    Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. 

10. Kanker prostat 

    Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak kematian pada pria usia lanjut. 

11. Kanker testis 

    Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar). 

12. Impotensi 

    Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis pada waktu ketika hendak melakukan hubungan seksual dengan alat kelamin yang normal. 

13. Infertilitas (kemandulan)

     Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh: 

- Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif, terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon 

- Tersumbatnya saluran sperma 

- Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit 

14. Gangguan menstruasi 

    Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. 

15. Kanker vagina 

    Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser. 

16. Kanker serviks 

    Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. 

17. Gonorhoe (Kencing Nanah)

    Merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah. 

18. HIV (AIDS) 

    Dari sekian banyak penyakit kelamin, HIV adalah yang paling parah dengan kasus yang paling banyak dan mematikan. HIV merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik terkontaminasi yang tidak berhati-hati sehingga dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita dapat terbunuh oleh infeksi penyakit ringan, seperti flu atau tifus. 

    Demikian yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca yang terhormat. Semoga artikel ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi kita semua terutama bagi Anda yang mencari materi Biologi bab reproduksi pada manusia