Anatomi Tubuh Manusia: Pencitraan

Pendahuluan: Apa itu Pencitaraan?

        Pencitraan dalam istilah medis adalah teknik dan proses pencitraan bagian dalam tubuh untuk analisis klinis dan intervensi medis, serta representasi visual dari fungsi dari beberapa organ atau jaringan (fisiologi) makhluk hidup. Pencitraan medis berusaha untuk mengungkapkan struktur internal yang tersembunyi oleh kulit dan tulang, serta untuk mendiagnosis dan juga dalam proses  mengobati penyakit yang ada pada tubuh .Pencitraan medis juga membangun database normal anatomi dan fisiologi untuk memungkinkan mengidentifikasi kelainan. Meskipun pencitraan dihapus Organ dan Jaringan dapat dilakukan karena alasan medis, prosedur seperti itu biasanya dianggap sebagai bagian dari Patologi alih-alih pencitraan medis.

Gambar yang menunjukkan hasil pencitraan dari penggunaan sinar-X

    Sebagai disiplin dan dalam arti luas, pencitraan medis itu adalah bagian dari pencitraan biologis dan menggabungkan radiologi, yang menggunakan teknologi pencitraan sinar-X Radiografipencitraan resonansi magnetikUSGEndoskopielastografipencitraan taktilThermographyfotografi medisdan kedokteran nuklir pencitraan fungsional teknik sebagai tomografi emisi positron (PET) dan tomografi komputasi emisi foton tunggal (SPECT). Untuk pencitaan secara lebih detail silahkan lihat artikel berikut.


TEKNIK PENCITRAAN DIAGNOSTIK

    Pada tahun 1895 Wilhelm Röntgen menggunakan sinar-X dari tabung sinar katoda untuk memapar plat fotografi dan menghasilkan paparan radiografi pertama dari tangan istrinya. Selama 30 tahun terakhir telah terjadi revolusi dalam pencitraan medis, yang terjadi bersamaan dengan perkembangan teknologi komputer. 

Radiografi foto polos 

        Fisika dasar untuk menghasilkan sinar-X belum berubah. Sinar-X adalah foton (suatu jenis radiasi elektromagnetik) dan dihasilkan dari sebuah tabung sinar-X yang kompleks, yang merupakan jenis tabung sinar katoda (Gambar 1). Sinar-X kemudian diparalelkan (yaitu diarahkan melalui penutup jendela berlapis timbal untuk mencegah sinar tersebut memancar keluar) ke area yang sesuai, sebagaimana yang ditentukan oleh teknisi radiografi. Sinar-X yang melewati tubuh dilemahkan (dikurangi energinya) oleh jaringan. Sinar-X yang melewati jaringan berinteraksi dengan film fotografi. Di dalam tubuh ada beberapa kelemahan sinar-X yaitu: udara sedikit melemahkan sinar-X; lemak lebih melemahkan sinar-X dibandingkan udara tetapi kurang melemahkan dibandingkan air; dan tulang paling melemahkan sinar-X. 
Gambar 1.Tabung sinar katoda untuk menghasilkan sinar-X

    Perbedaan dalam pelemahan ini menyebabkan perbedaan dalam tingkat paparan film. Ketika film fotografi terbentuk tulang tampak putih pada film karena daerah pada film ini telah terpapar sinar-X dalam jumlah paling sedikit. Udara tampak gelap pada film karena daerah ini terpapar sinar-X dalam jumlah terbesar. Modifikasi pada teknik sinar-X ini memungkinkan dihasilkannya aliran sinar-X terus-menerus dari tabung sinar-X dan dikumpulkan pada layar masukan untuk memungkinkan tayangan gerak struktur-struktur anatomi, studi menggunakan barium, angiografi. dan fluoroskopi pada saat itu real time (Gambar 2).

Gambar 2. Unit fluoroskopi

Bahan/Media kontras 

    Untuk memperlihatkan struktur-struktur yang spesifik, seperti flexura coli/lengkung usus besar atau arteria, diperlukan suatu bahan untuk mengisi struktur-struktur tersebut agar Iebih melemahkan sinar-X dibandingkan gambaran flexura coli atau arteria tanpa bahan pengisian. Namun demikian, sangatlah penting bahwa bahan ini tidak beracun. Barium sulfat, garam tidak larut, tidak beracun, bahan dengan densitas yang relatif tinggi sangat berguna dalam pemeriksaan tractus gastrointestinalis. Ketika suspensi barium sulfat ditelan bahan ini akan melemahkan sinar-X dan karenanya digunakan untuk memperlihatkan lumen intestinum (Gambar 3). 
Gambar 3.Gambaran pencitraan dari barium sulfat

        Pada beberapa pasien, perlu untuk menginjeksikan bahan kontras secara langsung ke dalam arteriae atau venae. Pada kasus ini, molekul berbasis yodium adalah bahan kontras yang tepat. Yodium dipilih karena memiliki masa atom yang relatif tinggi dan secara bermakna melemahkan sinar-X, tetapi juga, penting, bahan ini secara alami diekskresikan melalui tractus renale. Bahan kontras intraarterial dan intravena sangat aman dan ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar pasien. Bahan-bahan ini tidak hanya membantu dalam menggambarkan arteriae dan venae, tetapi juga karena bahan tersebut diekskresikan melalui tractus renale, dapat juga digunakan untuk menggambarkan ren/ginjal, ureter, dan vesica urinaria/kandung kemih dalam proses yang dikenal sebagai urografi intravena.

Subtraction angiography/Angiografi dengan substraksi 

    Selama angiografi seringkali sulit untuk mengenali bahan kontras dalam pembuluh-pembuluh darah yang berada di atas struktur-struktur bertulang. Untuk menghindari hal ini. teknik angiografi dengan substraksi telah dikembangkan. Secara sederhana, satu atau dua gambar diperoleh sebelum penyuntikan bahan kontras. Gambar-gambar ini terbalik (sehingga yang negatif dibuat dari gambar yang positif). Setelah penyuntikan bahan kontras ke dalam pembuluh darah, diperoleh serangkaian gambar-gambar lebih lanjut. yang menunjukkan perjalanan bahan kontras melalui arteriae dan ke dalam venae. Dengan menambahkan "gambar prekontras negatif" pada gambar postkontras positif, gambaran tulang dan jaringan lunak dikurangi untuk menampilkan gambaran struktur berbahan kontras saja (Gambar 4).
Gambar 4. Angiogram substraksi digital

Ultrasound/Ultrasonography (USG) 

    Ultrasonik adalah gelombang suara frekuensi yang sangat tinggi (bukan radiasi elektromagnetik) yang dihasilkan oleh bahan piezoelectric, sehingga dihasilkan serangkaian gelombang suara. Terpenting. bahan piezoelectric dapat juga menerima gelombang suara yang memantul kembali dari viscera/organ-organ dalam. Gelombang suara tersebut kemudian diinterpretasikan oleh komputer yang canggih dan dihasilkan gambar pada saat itu/real-time di layar panel. USG tubuh secara luas digunakan di semua aspek kedokteran (Gambar 5). 
Gambar 5. Pemeriksaan pasien dengan USG

Doppler ultrasound/USG Doppler 

    Perkembangan teknologi USG, termasuk ukuran probe dan rentang frekuensi, berarti bahwa saat ini berbagai area bisa dipindai. Secara tradisional USG digunakan untuk memeriksa abdomen (Gambar 5) dan janin pada wanita hamil. Secara luas USG juga digunakan untuk memeriksa mata, leher, jaringan lunak, dan sistem otot-rangka perifer. Saat ini probe-probe telah diletakkan/ dipasang secara rutin pada endoskopi. dan USG endoluminal dari esophagus, gaster, dan duodenum. USG endocavity/intraluminal paling umum dilakukan untuk memeriksa tractus genitalia feminina menggunakan jalur transvaginal atau transrectal. Pada prig. USG transrectal adalah metode pencitraan pilihan untuk  memeriksa prostat pada rnereka yang dicurigai menderita hipertrofi prostat atau keganasan. USG Doppler memungkinkan penentuan aliran, arah, dan kecepatan cairan di dalam pembuluh darah menggunakan teknik USG sederhana. Gelombang suara memantul dari struktur-struktur yang bergerak dan dikembalikan. Tingkat pergeseran frekuensi menentukan apakah obyek bergerak menjauh dari atau menuju ke arah probe, dan kecepatan jalannya obyek tersebut.

Computed tomography (CT) 

    Computed tomography (CT) ditemukan pada tahun 1970 oleh Sir Godfrey Hounsfield, yang dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kedokteran pada tahun 1979. Sejak penemuan yang menginspirasi ini, telah banyak muncul generasi-generasi pemindai CT. Sebuah pemindai CT memperoleh serangkaian gambar (irisan) dari tubuh pada bidang axial. Pasien berbaring di atas tempat tidur, sebuah tabung sinar-X melewati sekeliling tubuh (Gambar 6), dan diperoleh serangkaian gambar. Komputer melakukan transformasi matematika kompleks pada gambar-gambar tersebut untuk menghasilkan gambaran akhir (Gambar 7).
Gambar 6. CT scanner/pemindai CT
Gambar 7. Pindaian hasil CT pada vertebrata



Magnetic resonance imaging (MRI) 

    Proses magnetic resonance imaging (MRI) tergantung pada proton-proton bebas dalam inti hidrogen di dalam molekul air (H20). Karena air terdapat di hampir semua jaringan biologis. proton hidrogen adalah sangat ideal sebagai medium. Proton-proton di dalam inti hidrogen pasien dapat dianggap sebagai batang-batang magnet kecil, yang berorientasi secara acak di dalam ruangan. Pasien ditempatkan dalam medan magnet yang kuat, yang meluruskan batang magnet. Bila denyut gelombang radio dilewatkan melalui pasien batang-batang magnet terbelokkan, dan saat batang-batang magnet kembali lurus batang-batang magnet tersebut mengeluarkan sedikit denyut gelombang radio. Kekuatan dan frekuensi denyut yang dipancarkan dan waktu yang diperlukan proton-proton untuk kembali pada kondisi pre-eksitasi menghasilkan sebuah sinyal. Sinyal-sinyal ini dianalisis oleh komputer canggih dan dihasilkanlah sebuah gambar (Gambar 1.9).

    Dengan mengubah urutan denyut-denyut proton target, perbedaan sifat proton dapat dinilai. Sifat ini disebut sebagai "pembebanan/weighting" dari pemindaian. Dengan mengubah urutan denyut dan parameter-parameter pemindaian, dapat diperoleh gambaran T1-weighted (Gambar 9.A) dan gambaran T2-weighted (Gambar 9.B). Kedua jenis urutan pencitraan memberikan perbedaan dalam kontras gambar, yang menonjolkan dan mengoptimalkan karakteristik jaringan yang berbeda. 
Gambar 9. Gambaran-gambaran MRIT T1-weighted (A) dan T2-weighted (B) dari encephalon pada bidang coranalis

    Dari sudut pandang klinis ditemukan bahwa:  Sebagian besar gambaran TI-weighted menunjukkan cairan gelap dan lemak yang terang-misalnya, liquor cerebrospinalis/ cerebro ospinal fluid (CSF) di dalam encephalon/otak tampak gelap; dan Gambaran T2-weighted menunjukkan sebuah sinyal yang terang dari cairan dan sebuah sinyal intermedium dari lemak-misalnya, liquor cerebrospinalis di dalam encephalon tampak putih. MRI dapat juga digunakan untuk menilai aliran cairan di dalam pembuluh-pembuluh darah dan untuk menghasilkan angiogram kompleks dari sirkulasi perifer dan sirkulasi di dalam encephalon. 

Pencitraan kedokteran nuklir 

    Kedokteran nuklir melibatkan pencitraan menggunakan sinar gamma, yang merupakan jenis radiasi elektromagnetik yang lain. Perbedaan yang penting antara sinar gamma dan sinar-X adalah sinar gamma dihasilkan dari dalam inti sebuah atom ketika sebuah inti yang tidak stabil meluruh, sedangkan sinar-X dihasilkan dengan menghujani atom dengan elektron-elektron. Agar area dapat tergambarkan. pasien harus menerima pancaran sinar gamma, yang memiliki beberapa sifat penting, termasuk waktu paruh yang wajar (misal: 6-24 jam): dapat terukur: dan deposisi energinya di dalam jaringan tubuh pasien serendah mungkin. Radionuklida (radioisotop) yang paling banyak digunakan adalah technetium-99m. 
    Radionuklida ini dapat diinjeksikan sebagai garam technetium atau dikombinasikan dengan molekul kompleks yang lain. Misalnya, dengan mengkombinasikan technetium-99m dengan methylene diphosphonate (MDP) dihasilkan sebuah radiofarmaseutika. Ketika diinjeksikan ke dalam tubuh radiofarmaseutika ini secara spesifik mengikat tulang, sehingga memungkinkan penilaian tulang kerangka. Demikian pula, mengkombinasikan technetium-99m dengan senyawa lain, memungkinkan penilaian bagian lain tubuh: misalnya, tractus renale dan aliran darah encephalon. Gambar yang diperoleh dengan menggunakan kamera gamma tergantung pada bagaimana radiofarmaseutika diabsorbsi, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan oleh tubuh setelah injeksi bahan radiofarmaseutika tersebut.

Positron emission tomography (PET) 

    Positron emission tomography (PET) adalah modalitas pencitraan untuk mendeteksi radionuklida pemancar positron. Positron adalah sebuah antielektron, yang merupakan partikel antimateri bermuatan positif. Positron-positron dipancarkan dari peluruhan radionuklida yang kaya proton. Sebagian besar radionuklida ini dibuat dalam cyclotron (pemecah atom) dan mempunyai waktu paruh yang sangat pendek. Radionuklida PET yang paling umum digunakan adalah fluorodeoxyglucose (FDG) yang dilabeli dengan fluorine-18 (pemancar positron). Jaringan yang secara aktif memetabolisme glukosa mengambil senyawa ini, dan menjadi jaringan dengan konsentrasi tinggi dan terlokalisir yang mengandung molekul ini dibandingkan dengan latar belakang pemancaran sehingga terdeteksi sebagai "hot spot/titik panas". PET telah menjadi modalitas pencitraan yang penting dalam deteksi karsinoma/keganasan dan penilaian pengobatan dan kekambuhannya.

INTERPRETASI GAMBAR 

Radiografi foto polos

    Tidak diragukan lagi bahwa radiografi foto polos merupakan gambar yang paling sering dijumpai di rumah sakit atau praktik medis lokal. Sebelum interpretasi, penting untuk mengetahui teknik pencitraan dan tampilan standar yang diperoleh. Pada kebanyakan kasus (terlepas dari radiografi dada), tabung sinar-X diletakkan 1 m dari film sinar-X. Obyek tersebut, misalnya tangan atau kaki, diletakkan di atas film. Ketika mendeskripsikan penempatan subyek untuk radiografi, bagian yang paling dekat dengan sinar-X disebut sebagai "anterior" dan bahwa yang paling dekat dengan film disebut sebagai "posterior''. Ketika sinar-X dilihat pada kotak penglihatan, sisi kanan pasien diletakkan di sebelah kiri pengamat: karena itu, pengamat melihat radiografi seolah-olah melihat pasien dalam posisi anatomis. 

Radiografi thorax/dada 

    Radiografi thorax adalah salah satu radiografi foto polos yang paling sering diminta. Sebuah gambar diambil dengan posisi pasien tegak dan ditempatkan secara posterior-anterior (radiografi dada PA), Bila pasien terlalu sakit/tidak memungkinkan untuk berdiri tegak, film diperoleh di atas tempat tidur dalam posisi anterior-posterior (AP). Film-film ini kurang standar dibandingkan film PA, dan kecermatan harus selalu ditekankan ketika menginterpretasikan radiografi AR Radiografi thorax yang mempunyai kualitas baik akan menangkap gambar pulmo/paru, kontur cardiomediastinum, diaphragma, costae, dan jaringan lunak perifer. 

Radiografi abdomen 

    Radiografi foto polos abdomen diperoleh pada posisi terlentang AP. Dari waktu ke waktu radiografi foto polos abdomen dalam posisi tegak digunakan bila dicurigai ada obstruksi intestinum tenue/usus halus.

Pemeriksaan tractus gastrointestinalis dengan bahan/media kontras 

    Media kontras densitas tinggi ditelan untuk mendapatkan gambaran opaque dari esophagus, gaster/lambung, intestinum tenue, dan intestinum crassum/usus besar. Intestinum dipompa dengan udara (atau karbondioksida) pada studi kontras ganda/ double-contrast. Di banyak negara, endoskopi telah menggantikan pencitraan gastrointestinal bagian atas, tetapi andalan untuk pencitraan intestinum crassum adalah dengan studi double-contrast/kontras ganda barium enema. Biasanya. pasien perlu menjalani persiapan usus, di mana katartik/pencahar kuat digunakan untuk mengosongkan intestinum. Pada saat pemeriksaan selang keciI dimasukkan ke dalam rectum dan suspensi barium dimasukkan sampai ke intestinum crassum. Fasten diposisikan bolak-balik bergantian sehingga kontras dapat mengisi keseluruhan intestinum crassum. Kontras kemudian dialirkan keluar. dan udara dipompakan melalui selang yang sama untuk mengisi intestinum crassum. Lapisan tipis barium melapisi mukosa normal intestinum, memungkinkan penampakan detail mukosa intestinum crassum.(lihat kembali Gambar 1.4). 

Studi urologi dengan bahan/media kontras 

    Urografi intravena adalah pemeriksaan standar untuk menilai tractus renale. Media kontras diinjeksikan intravena, dan gambar diperoleh saat media diekskresikan melalui ren. Sejumlah film diperoleh selama periode ini dari sesaat setelah injeksi sampai kira-kira 20 menit sesudahnya, ketika vesica urinaria penuh dengan media kontras. Seri radiografi ini dapat menampakkan ren, ureter, dan vesica urinaria dan memungkinkan penilaian retroperitoneum dan struktur lainnya yang mungkin menekan tractus renale. 

Computed tomography (CT) 

    Computed tomography adalah istilah yang lebih disukai dibandingkan computerized tomography,meskipun dokter menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian. Sebagian besar gambar diperoleh pada bidang axialis dan dilihat sedemikian rupa sehingga pengamat melihat dari bawah ke alas, ke arah regio capitis (dari kaki tempat tidur). Sehingga:  sisi kanan pasien adalah sebelah kiri gambar: dan tepi paling atas gambar adalah anterior. Banyak pasien diberi media kontras per oral dan intravena untuk membedakan flexura coli dengan organ-organ abdomen yang lain dan untuk menilai vaskularisasi struktur anatomi yang normal. Ketika kontras intravena diberikan, lebih awal gambar diperoleh, lebih besar kemungkinan penguatan gambaran arteria. Seiring berlalunya waktu antara penyuntikan dan pengambilan gambar, fase vena dan fase keseimbangan juga tercapai. Keuntungan besar dari pemindaian CT adalah kemampuan untuk memperluas dan menekan skala abu-abu/gray scale untuk menggambarkan tulang, jaringan lunak, dan organ-organ viscera. Mengubah pengaturan dan fokus jendela/window memberikan dokter informasi spesifik tentang struktur-struktur tersebut.

Magnetic resonance imaging (MRI) 

    Tidak diragukan bahwa MRI telah merevolusi pemahaman dan interpretasi dari encephalon dan lapisan-lapisan penutupnya (Gambar 1.10). Selain itu, secara signifikan MRI mengubah praktek kedokteran dan pembedahan. Gambar-gambar bisa diperoleh dalam berbagai bidang dan secara berurutan. Biasanya, gambar-gambar didapat dengan menggunakan prinsip yang sama seperti computed tomography. Bahan kontras intravena juga digunakan untuk lebih meningkatkan kontras jaringan. Biasanya, bahan kontras MRI mengandung zat paramagnetik (misalnya, gadolinium dan mangan).

Pencitraan kedokteran nuklir 

    Sebagian besar gambar-gambar kedokteran nuklir merupakan studi fungsional. Biasanya gambar-gambar diinterpretasikan secara langsung dari komputer, dan dari suatu seri film yang representatif untuk penggunaan klinis.

KEAMANAN DALAM PENCITRAAN 

    Setiap kali pasien menjalani pemeriksaan sinar-X atau kedokteran nuklir, sejumlah dosis radiasi diberikan (Tabel 1). Prinsip umumnya, diharapkan bahwa dosis yang diberikan adalah serendah mungkin, namun cukup untuk memperoleh gambar diagnostik. Banyak peraturan yang menetapkan batasan jumlah paparan radiasi bagi pasien dalam berbagai prosedur. dan jumlah ini dipantau untuk mencegah dosis yang berlebihan atau dosis tambahan. Modalitas pencitraan seperti USG dan MRI adalah ideal, karena keduanya tidak memberikan risiko yang signifikan bagi pasien. Terlebih, pencitraan USG merupakan modalitas pilihan untuk pemeriksaan embryo/janin. 

Tabel 1. Dosis perkiraan paparan radiasi sesuai urutan besarnya
PemeriksaanDosis efektif (mSv)Durasi ekuivalen dari paparan latar belakang /background
Radiografi thorax0.023 hari
Abdomen1.006 bulan
urografi intravena2.5014 bulan
CT scan regiones
capitis
2.301 tahun
CT scan regiones abdominales
dan pelvis
10.004.5 tahun